Syarat
Tumbuh
Dapat
tumbuh didataran rendah sampai tinggi dengan suhu udara berkisar antara 22 – 30
derajat. Jenis tanah adalah lempung berpasir, dengan aerasi yang baik dan pH
antara 6-7. Mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Pembibitan
Rendam
benih dalam larutan Solbi Agro dosis 2 ml per liter selama 15 menit. Lakukan
perkecambahan dengan membungkus benih pada kertas merang / kertas Koran selama
24 jam Sebar benih diatas bedengan persemaian dengan ukuran 10 -1 5 cm. Tutup
benih dengan lapisan tanah tipis dan dilindungi dengan daun pisang atau penutup
lainnya.Lakukan penyiraman pagi dan sore, dan jika sudah tumbuh kecambah buka
penutupnya.Semprotkan Solbi Agro dengan dosis 1 tutup per tangki setiap
seminggu sekali. Jika sudah tumbuh 4 helai daun, maka bibit siap dipindahkan ke
lahan.
Pengolahan
tanah
Bersihkan
gulma di sekitar kebun. Cangkul tanah sedalam 30-40 cm hingga gembur. Buat
bedengan dengan ukuran 100 cm, dan jarak antar bedengan 40 cm, lalu ratakan
permukaan bedengan. Semprotkan Sobi Agro dengan dosis 2 tutup per tangki merata
keseluruh bedengan. Bila diperlukan tambahkan pupuk kandang sebanyak 10-15 ton.
Berikan pupuk makro campuran antara ZA/Urea 150 kg dan TSP 250 kg, cara
pencampuran bias disebar atau diberikan per lubang tanam dengan ukuran 10 gr
perlubang. Biarkan selama 1 minggu dan setelah itu buat lubang tanam dengan
jarak 60x70 cm
Penanaman
Pilih
bibit yang subur dan sehat, pindahkan ke lubang tanam. Siram lubang tanam
hingga cukup basah
Pengairan
Lakukan
penyiraman rutin setiap hari terutama pada masa vegetative dan saat cuaca
kering.
Penyulaman
Lakukan
penyulaman pada bibit yang mati. Penyulaman dilakukan maksimal 15 hari setelah
penanaman.
Pemasangan Ajir
Pemasangan Ajir
Lakukan
saat tanaman baru dipindah agar tidak merusak akar. Buat ajir dari bambu dengan
ukuran tinggi 100 cm dan lebar 4 cm. Tancapkan Ajir dekat dengan tanaman Ikat
batang dengan Ajir.
Penyiangan
Siangi
atau cabut gulma disekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan saat umur 15 hst
dan 60 hst
Pemupukan
Pemupukan
Susulan (kg/ha)Umur 15,25,35,45 Hari Urea 75
KCL
(kg/ha) Umur 25 hari (75), 35 hari (100), 45 hari 75
Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman Terong sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman, dan ditambahkan dengan penyemprotan Solbi Agro dengan dosis 2 tutup per tangki atau dikocorkan dengan dosisi 2 botol per 200 lt air, pemberian dapat dilaksanakan bersamaan dengan pupuk lainnya.
Pemangkasan
Lakukan
pemangkasan pada tunas yang tidak diperlukan yang tumbuh mulai dari ketiak
daun. pertama hingga bunga pertama untuk merangsang tunas-tunas baru dan bunga
yang lebih. produktif segera tumbuh.
Pengendalian
Hama Penyakit
Hama
- Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala
serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah. Bila serangan
berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja. Cara
pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam,
- Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang
dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun
masih muda. Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung.Sebagai
vektor atau perantara virus.
- Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan
hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman,
sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau
hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.Cara pengendalian sama
seperti pada pengen dalian kutu daun.
- Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat
polifag, aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong titik
tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh. Cara pengendalian;
kumpulkan dan musnahkan ulat,
- Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat
polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman,
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman,
- Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat
polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk
buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah. Cara pengendalian;
kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu
tanam sanitasi kebun,
Penyakit
- Layu Bakteri
Penyebab
: bakteri Pseudomonas solanacearum Bisa hidup lama dalam tanah. Serangan hebat
pada temperatur cukup tinggi. Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman
secara mendadak
- Busuk Buah
Penyebab
: jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp. Gejala serangan adanya
bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
- Bercak Daun
Penyebab
: jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea. Gejala
bercak-bercak kelabu kecoklatan atau hitam pada daun.
- Antraknose
Penyebab
: jamur Gloesporium melongena. Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah
lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam
- Busuk Leher akar
Penyebab
; Sclerotium rolfsii. Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
- Rebah Semai
Penyebab
: Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp. Gejala batang bibit muda
kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati. Cara pengendalian
Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit
Untuk
mencegah terjadinya serangan Hama dan Penyakit, dan membuat tnaman lebih sehat
serta subur, lakukan penyemprotan Solbi Agro sevara teratur dengan dosis 2
tutup per tangki setiap 2 minggu sekali dan jaga lingkungan pertanaman dari
kemungkinan vector pembawa hama dan penyakit.
Pemanenan
- Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis
varietas
- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
- Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang
tajam.
- Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.
- Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.